Selasa, 22 Oktober 2024

π—£π—˜π—‘π—šπ—›π—¨π—π—”π—§ π—¬π—”π—‘π—š π—£π—”π—¦π—§π—œ π—žπ—¨π—”π—Ÿπ—”π—§

 


π—£π—˜π—‘π—šπ—›π—¨π—π—”π—§ π—¬π—”π—‘π—š π—£π—”π—¦π—§π—œ π—žπ—¨π—”π—Ÿπ—”π—§

 

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

 

Jalan yang ditempuh oleh para pejuang itu begitu panjang dan melelahkan. Mereka memilih menjalani hidup dalam kesempitan, di saat mereka punya pilihan untuk hidup nyaman dan tenang.

 

Mereka rela menempuh suatu jalan yang dilalui dengan peluh dan darah, juga lelehan air mata daripada harus hidup enak tapi menyerah dan hidup terjajah.

 

Lalu yang lebih berat daripada itu, mereka juga harus berhadapan dengan kenyataan adanya pengkhianatan dan kebencian dari saudara-saudara seiman, yang seharusnya mendukung perjuangan mereka.

 

Inilah sebuah jalan yang sekedar untuk bisa berdiri tegak saja, kebanyakan kita tidak akan mampu melakukannya, apalagi untuk tetap teguh menapakinya.

 

Kagum dan iri hati kepada para pejuang itu, mengapa kita tak bisa setegar mereka adalah hal wajar yang dirasakan oleh mereka yang fitrahnya masih bersih dan hatinya terisi oleh keimanan.

 

Justru yang aneh dan sangat mengherankan, jika ada yang tak mau ambil peduli atau bahkan meremehkan, mengutuk dan memfitnah perjuangan mereka.

 

Jika itu dilakukan oleh gerombolan sekuler dan para liberalis akut, ini mungkin juga masih bisa kita maklumi. Karena siapa dan untuk apa mereka hidup dan mengabdi, kita sudah sama-sama tahu.

 

Tapi bila pelakunya membungkus kebencian mulutnya itu dengan dalil-dalil agama, menyimpulkan bahwa jihad mereka tidak syar'i dan melanggar aturan jihad, sungguh ini hal yang sangat aneh, mengherankan, dan di luar nalar akal sehat.

 

Dalam hadits telah jelas disebutkan bahwa di antara sebab kehinaan umat ini adalah ketika meninggalkan kewajiban untuk berjihad dan berjuang di jalan Allah di saat kewajiban itu terbuka untuk mereka.

 

 ΩˆَΨͺَΨ±َΩƒْΨͺُΩ…ْ Ψ§Ω„ْΨ¬ِΩ‡َΨ§Ψ―َ Ψ³َΩ„َّΨ·َ Ψ§Ω„Ω„َّΩ‡ُ ΨΉَΩ„َيْΩƒُΩ…ْ Ψ°ُΩ„ًّΨ§ Ω„َΨ§ يَΩ†ْΨ²ِΨΉُΩ‡ُ Ψ­َΨͺَّΩ‰ ΨͺَΨ±ْΨ¬ِΨΉُوا Ψ₯ِΩ„َΩ‰ Ψ―ِΩŠΩ†ِΩƒُΩ…ْ

 

"Dan jika kalian meninggalkan kewajiban berjihad, maka pasti Allah akan menimpakan kehinaan kepada kalian. Dan itu tidak akan dihilangkan, hingga kalian kembali kepada agama kalian." (HR. Abu Daud)

 

Jika hadits itu ditujukan kepada mereka yang meninggalkan jihad, padahal telah diwajibkan seperti kondisi yang terjadi terhadap Palestina, atau semisal saat kita dahulu di era perjuangan, lalu bagaimana lagi hinanya pihak yang mencela mujahidin dan sengaja ingin menghalang-halangi perjuangan tersebut ?

 

Ujian umat hari ini begitu sangat berat, karena bahkan yang kita hadapi bukan sekedar mereka yang enggan untuk berjuang, tapi segerombolan makhluk yang begitu memusuhi jihad dan perjuangan.

 

Yaa Allah sesungguhnya kami telah mengingatkan mereka, maka saksikanlah !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar