Sabtu, 19 Oktober 2024

𝗙𝗔𝗧𝗪𝗔 𝗣𝗔𝗥𝗔 𝗨𝗟𝗔𝗠𝗔 𝗧𝗘𝗥𝗛𝗔𝗗𝗔𝗣 𝗜𝗕𝗡𝗨 𝗔𝗥𝗔𝗕𝗜

 


𝗙𝗔𝗧𝗪𝗔 𝗣𝗔𝗥𝗔 𝗨𝗟𝗔𝗠𝗔 𝗧𝗘𝗥𝗛𝗔𝗗𝗔𝗣 𝗜𝗕𝗡𝗨 𝗔𝗥𝗔𝗕𝗜 𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗜

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Mayoritas ulama kaum muslimin dari berbagai madzhab dan latar belakang keilmuan, dari masa abad pertengahan hingga kontemporer telah menyatakan kesesatan Ibnu Arabi, di antara mereka ada yang menyesatkan hingga ada yang menghukuminya telah murtad keluar dari Islam. Berikut ini kami nukilkan sebagiannya saja, dan kami prioritaskan fatwa itu yang ada kaitannya dengan bahasan kita yakni konsep aqidah Nur Muhammad yang dipeloporinya.

1. Al imam Izz Abdussalam rahimahullah berkata :

هو شيخ سوء كذاب

“Dia (Ibnu Arabi) adalah orang tua yang buruk lagi pendusta.”[1]

2. Al imam Badruddin Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata :

يأذن في المنام بما يخالف ويعاند الإسلام يشير إلى زعم ابن عربي أنه تلقى كتاب الفصوص من الرسول مكتوبًا بل ذلك من وسواس الشيطان....وأما إنكاره ما ورد في الكتاب والسنة من الوعيد فهو كافر به عند علماء أهل التوحيد

“Dia telah mendaku dalam mimpinya sesuatu yang itu bertentangan dengan ajaran Islam di antaranya bahwa kitab yang disusunnya “Al Fushush” ditalkinkan oleh Rasul di dalam mimpi, padahal itu berasal dari bisikan setan. Dan adapun keingkarannya terhadap aturan yang ada dalam al Qur’an dan sunnah, maka ia telah dihukumi kafir menurut para ulama ahli tauhid.”[2]

3. Imam adz Dzahabi rahimahullah berkata :

يعتبر ابن عربي رأساً في البدعة والضلالة، وقوله في الوحدة كفر صريح

“Jelas diketahui bahwa Ibnu Arabi adalah dedengkotnya pelaku bid’ah yang sesat. Perkataannya tentang konsep Wihdatul Wujud jelas kekafirannya.”[3]

4. Al imam Ibnu Hajar al Asqalani rahimahullah berkata :

‌وقد ‌كنتُ ‌سألتُ ‌شيخَنا ‌سراجَ ‌الدين ‌البُلقِيني ‌عن ‌ابن ‌عربي، فبادَرَ بالجواب بأنه كافر

“Aku pernah bertanya kepada guru kami syaikh Sirajuddin al Bulqini tentang Ibnu Arabi beliau langsung menukas bahwa dia orang kafir.”[4]

5. Al imam Taqiyuddin as Subki rahimahullah berkata :

ومن كان من هؤلاء الصوفية المتأخرين كابن عربي وغيره فهم ضلال جهال خارجون عن طريقة الإسلام، فضلاً عن العلماء، وقال ابن المقري في روضه: إن الشك في كفر طائفة ابن عربي كفر

“Dan siapa pun dari kalangan sufi dari generasi akhir ini yang berpaham seperti Ibnu Arabi dan orang yang semisalnya maka mereka ini sesat, bodoh dan telah keluar dari jalan Islam. Apalagi para ulama telah mengingatkan di antaranya Ibnu Muqri dalam kitab Raudhahnya : Siapa yang ragu kepada kekafiran kelompok Ibnu Arabi ini maka dia bisa kafir.”[5]

6. Al imam al Hafidz al Iraqi rahimahullah berkata :

وقائل ذلك والمعتقد له كافر بإجماع العلماء

“.. Dan orang yang mengucapkan itu (Ibnu Arabi) dan berkeyakinan dengannya, maka ia dihukumi kafir berdasarkan ijma’ ulama.”[6]

7. Al imam Najmuddin al Balisi asy Syafi’i rahimahullah berkata :

من صدّق هذه المقالة الباطلة أو رضيها كان كافرًا بالله يراق دمه ولا تنفعه التوبة عند مالك وبعض أصحاب الشافعي، ومن سمع هذه المقالة القبيحة تعين عليه إنكارها

“Siapa yang membenarkan perkataan batil ini dan ridha terhadapnya (ajaran Ibnu Arabi), maka ia kafir kepada Allah, ditumpahkan darahnya tanpa perlu diminta taubatnya menurut pengikut Malik dan Syafi’i dan siapa yang mendengar ucapan yang buruk tentang keyakinan tersebut, maka ia harus mengingkarinya.”[7]

8. Al imam Nuruddin al Bakri asy Syafi’i rahimahullah berkata :

وبتقدير التأويل على وجه يصح في المراد فهو كافر بإطلاق اللفظ على الوجه الذي شرحنا

“..Maka dengan pertimbangan ini keyakinan dia (Ibnu Arabi) kafir secara mutlak dengan penjelasan yang telah kami sampaikan.”[8]

9. Al imam Abu Hayyan al Andulisi rahimahullah berkata :

ومن بعض اعتقاد النصارى استنبط من أقر بالإسلام ظاهرًا وانتمى إلى الصوفية حلول الله في الصور الجميلة، ومن ذهب من ملاحدتهم إلى القول بالاتحاد والوحدة: كالحلاج والشعوذي وابن أحلى وابن عربي المقيم في دمشق.

“Dan termasuk bentuk dari keyakinan agama Nasrani adalah adanya orang-orang yang mengaku Islam dan mendaku bertasawuf menggambarkan Allah dengan sebuah penggambaran yang indah, juga wihdatul wujud, mereka ini di antaranya adalah : al Hallaj, Sya’udzi, Ibnu Ahla, Ibnu Arabi yang tinggal di Damaskus.”[9]

10. Al imam Ibnu Khaldun rahimahullah berkata :

ومن هؤلاء المتصوفة: ابن عربي، وابن سبعين وابن برّجان وأتباعهم، ممن سلك سبيلهم... مشحونة من صريح الكفر وأما حكم هذه الكتب المتضمنة لتلك العقائد المضلة.. فالحكم في هذه الكتب وأمثالها إذهاب أعيانها إذا وجدت بالتحريق بالنار والغسل بالماء حتى ينمحي أثر الكتا

“Maka mereka ini yang berpaham sufi ala Ibnu Arabi, Ibnu Sab’in, Ibnu Barjan, dan para pengikutnya dan yang menempuh jalan mereka... perbuatan mereka syarat dengan kekafiran... Dan kitab-kitab yang memuat keyakinan mereka yang sesat itu, maka hukum kitab-kitab tersebut adalah dengan menghilangkan jejak-jejaknya. Kalau ditemukan hendaknya dibakar atau dicuci dengan air sehingga tak tersisa bekas tulisannya.”[10]

11. Al imam Abu Zar’ah rahimahullah berkata :

لا شك في اشتمال الفصوص المشهورة على الكفر الصريح الذي لا شك فيه، وكذلك فتوحاته المكية، فإن صحّ صدور ذلك عنه، واستمر عليه إلى وفاته: فهو كافر مخلد في النار بلا شك

“Tidak diragukan lagi bahwa kandungan dalam ‘al Fushush’ (karya Ibnu Arab) telah masyhur akan kekafirannya yang jelas. Demikian juga kitab ‘Futuhat al Makiyah’ (karya Ibnu Arabi lainnya). Jika benar dua kitab ini darinya dan ia terus seperti itu sampai kematiannya. Maka dia adalah orang kafir kekal di neraka tanpa ada keraguan dalam hal ini.”[11]

Bersambung ...

Wallahu a'lam

_________

[1] Siyar A’lam Nubala (23/48)

[2] Al Aqdi ats Tsamin f I Tarikh Balad al Amin (8/185)

[3] Siyar A’lam Nubala (23/28)

[4] Lisan al Mizan hal. 176

[5] Mughni Muhtaj (4/294)

[6] Mashra’ at Tasawuf hal. 64

[7] Mashra’ at Tasawuf hal. 64

[8] Mashra’ at Tasawuf hal. 144

[9] Mashra’ at Tasawuf hal. 146

[10] Mashra’ at Tasawuf hal. 150

[11] Aqidah Ibnu Arabi hal. 60

 

 

 

𝗙𝗔𝗧𝗪𝗔 𝗨𝗟𝗔𝗠𝗔 𝗧𝗘𝗥𝗛𝗔𝗗𝗔𝗣 𝗜𝗕𝗡𝗨 𝗔𝗥𝗔𝗕𝗜 𝗕𝗮𝗴𝗶𝗮𝗻 𝗜𝗜

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Tulisan ini adalah sambungan bahasan dari bab sebelumnya, yakni kami tambahkan dari fatwa beberapa ulama kontemporer dan juga karya-karya tulis para ulama yang menyebutkan tentang kesesatan Ibnu Arabi termasuk kaitannya dengan Nur Muhammad versi ajarannya.

Al Fatawa al Islamiyyah min Dar al Ifta' al Misriyyah :

فإن عقيدة نور محمد عند ابن عربي من العقائد الباطلة المخالفة للتوحيد الخالص الذي جاء به النبي صلى الله عليه وسلم، إذ أن هذه العقيدة تؤدي إلى حلولية واتحاد، وهي من الأباطيل التي حذر منها علماء أهل السنة والجماعة

“Sesungguhnya aqidah Nur Muhammad menurut versi Ibnu Arabi termasuk dari aqidah bathil yang menyelisihi tauhid murni yang dibawa oleh Nabi shalallahu’alaihi wassalam. Yang mana aqidah ini mengarah kepada ajaran Wahdatul Wujud. Dan ini termasuk sebatil-batilnya ajaran yang telah diingatkan oleh para ulama untuk diwaspadai.”[1]

Al imam Syakhawi rahimahullah (W 930 H) :

قد أمر السلطان في قاهرة مصر بإحراق كتب ابن عربي وأعماله، وذلك لأن تعاليمه كانت تتناقض مع العقيدة الإسلامية السليمة

“Sultan telah memerintahkan untuk dibakar kitab-kitab Ibnu Arabi di Kairo Mesir dan semua karyanya. Hal ini karena pengajarannya bertentangan dengan aqidah Islam yang murni.”[2]

Al imam Burhanuddin al Biqa’i rahimahullah (885 H) menulis secara khusus dalam kitabnya yang berjudul :

تنبيه الغبي على تكفير ابن عربي

“Peringatan untuk orang awam atas pengkafiran Ibnu Arabi.”[3]

Syaikh Muhammad Abduh rahimahullah (1323 H) :

ابن عربي بما في ذلك مفهوم نور محمد، حيث اعتبرها مخالفة للعقيدة الإسلامية الأساسية، لأنها تتضمن مفاهيم قد تؤدي إلى الشرك

“Ibnu Arabi dengan pemahaman Nur Muhammad nya, yang mana itu nampak telah menyelisihi aqidah Islam yang sifatnya asas. Dan pemahaman itu mengandung hal yang bisa menjurus kepada kesyirikan.”[4]

Syaikh Ali Thantawi rahimahullah (1422 H) :

هذه الأقوال التي لا شكّ أنها مخالفة للإسلام وأن معتقدها ‌كافر... وهذا يُشبِه ما ادّعى قوم من أن ما جاء في ‌كتب ‌ابن ‌عربي

“Ucapan-ucapan ini tidak diragukan lagi ia telah menyelisihi ajaran Islam dan yang meyakininya adalah kafir.... Dan ini serupa dengan apa yang diklaim sebagian orang tentang apa yang ada di kitab-kitab Ibnu Arabi...”[5]

Syaikh Muhammad al Ghazali (1416 H) :

لم أقرأ في حياتي أقبح من هذا السخف، ولا ريب أن الكلام تسويغ ممجوج لفكرة الثالوث المسيحي، وابن عربي مع عصابات الباطنية والحشاشين الذين بذرتهم أوروبا في دار الإسلام أيام الحروب الصليبية الأولى

“Aku tidak pernah membaca dalam sepanjang hidupku yang melebihi dari kekonyolan mereka ini. Tidak ada keraguan bahwa perkataan tersebut merupakan pembenaran atas ajaran trinitas agama Nasrani. Dan Ibnu Arabi bersama kelompok batiniyah ini...”[6]

Syaikh Yusuf al Qaradhawi (1444 H) :

ابن عربي، في فلسفته، يتبنى مفاهيم قد تتناقض مع العقيدة الإسلامية الصافية، مثل وحدة الوجود، وهو ما يعتبره الكثير من علماء الإسلام خارجاً عن المعتقد الصحيح

"Ibnu Arabi, dalam filsafatnya, mengadopsi konsep-konsep yang ada kalanya bertentangan dengan akidah Islam yang murni, seperti wahdatul wujud, yang dianggap oleh banyak ulama Islam menyimpang dari aqidah yang benar."[7]

𝗞𝗶𝘁𝗮𝗯 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝘁𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝘂𝗹𝗮𝗺𝗮

Berikut adalah karya yang ditulis oleh para ulama untuk membongkar kesesatan pemikiran Ibnu Arabi. Sebagiannya memang tidak mengkhususkan untuk Ibnu Arabi saja, tapi paling tidak porsi terbesarnya mengkaji pemikiran dan penghakiman atas posisinya.

1. At Tanbih al Kabir (peringatan besar) karya al imam Ibnu Jauzi.

2. Tanbih al Ghabi ‘ala Takfir Ibnu Arabi (Peringatan untuk orang awam atas pengkafiran Ibnu Arabi) dan Masra’ at Tashawuf (Kejatuhan Tasawuf) karya al imam Burhanuddin al Biqa’i.

3. Ibnu Arabi wa Mauqifu ulama muslimin minhu (Ibnu Arabi dan sikap ulama kaum muslimin terhadapnya) karya Dr. Daghsy bin Syabib.

4. Al Maslak al Muqarrar (Metode yang diterapkan), karya Syaikh Muhammad Mukhar as Sinqithi.

5. Tarikh At Tashawuf al Islami (Sejarah Tasawuf Islam) karya Dr. Muhammad Abdul Ghafar.

6. Risalah fi Dzammi Ibnu Arabi (Risalah celaan untuk Ibnu Arabi) karya Muhammad bin Umar Ali al-Kamili.

7. Bayan hukum ma fi al Fushush min al I’tiqad al Mafsudah (Penjelasan hukum di kitab al Fushush tentang keyakinan yang merusak) karya Abdul Latif bin Abdullah as Su’udi.

Dan masih banyak yang lainnya.

𝗦𝗶𝗸𝗮𝗽 𝘂𝗹𝗮𝗺𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗜𝗯𝗻𝘂 𝗔𝗿𝗮𝗯𝗶

Secara umum mayoritas ulama kontra terhadap Ibnu Arabi dan pemikirannya khususnya masalah Wahdatul Wujud dan konsep ajaran sufinya yang dianggap melampaui batas. Meski demikian sikap mereka tidak seragam, antara yang menghukumi “hanya” sebagai orang sesat, dengan yang sampai mengkafirkannya. Di antara ulama yang mengkafirkan Ibnu Arabi adalah al imam Izz Abdussalam, al Iraqi, Ibnu Jauzi, Ibnu hayan, al Fasi dan lainnya.

Sebaliknya pihak yang nampak membela Ibnu Arabi juga terbagi menjadi dua kubu, kubu pertama adalah yang membelanya dari pengkafirannya tanpa mengingkari sebagian kesesatannya, seperti imam Suyuthi dan Atha’ilah as Sakandari. Sedangkan sebagian kelompok lainnya membelanya secara menyeluruh atas pemikirannya dari tuduhan sesat.

Insyaallah kita lanjutkan di tulisan berikutnya jawaban dari kubu yang membela Ibnu Arabi baik dari yang membela dari tuduhan kesesatan atau yang membela dari pengkafiran...

Wallahu a'lam

_______

[1] Al Fatawa al Islamiyyah min Dar al Ifta' al Misriyyah (5/147)

[2] Al Daw' al Lami' li Ahl al Qarn al Tasi

[3] Lihat juga karya beliau yang lainnya seperti Mashru’ at tashawuf.

[4] Risalah Muhammad Abduh hal. 50

[5] Dzikrayat (7/40)

[6] Turatsuna al Fikri fi Mizan Syara’ wal Aql hal. 60

[7] Shahwatul Islamiyah hal. 215

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar