πππππ ππ π£πππ¨π£π¨π π ππ§π πππ‘ π¬ππ‘π ππ π¦ππππ₯ππ‘π πππ¨π§ππ‘
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Di antara problem yang cukup serius yang dialami oleh sebagian teman-teman kita dari Salafi itu adalah mereka mengira kalangan yang error itu hanya ada di kelompok selain mereka. Ada semacam anggapan kalau sudah ada di Salafi pasti selamat karena ini adalah jalan lurus yang ditempuh salaful ummah. Masalahnya Salafi yang mana ?
Karena faktanya di tubuh Salafi sendiri ada begitu banyak faksi yang mana pertikaian di intern mereka juga tak kalah sengitnya dengan medan pertikaian yang mereka buka dengan kelompok di luar Salafi.
Belum lagi ada yang mengaku Salafi tapi terjerumus ke paham Irja, atau yang terseret arus khawarij, atau yang kebablasan ke paham mujasimah. Dan seabrek masalah yang lainnya.
Semua fakta ini mungkin nyaris tidak diketahui oleh para newbie yang baru join ke kelompok ini. Mereka mengira jika sudah log in ke Salafi otomatis bisa seragam, sejalan dan tak ada lagi pertikaian.
Begitu ada yang membuka hal seperti ini mereka langsung menepis dengan mengatakan itu bukan Salafi yang sebenarnya, itu hanya mereka yang mengaku-ngaku, Salafi KW, hanya segelintir oknum saja dan berbagai kilah jawab lainnya.
Atau yang baper langsung menuding balik : Kalau masalah di kelompok lain itu lebih rusak sedangkan di Salafi itu kasusnya sedikit itupun karena faktor begini dan begitu...
Subhanallah. Kalau begitu hujjahnya apa dikira kalau yang error di kelompok lain itu mewakili kelompok tersebut ? Seperti adanya sufi ghuluw dan tarekat sesat itu jelas bukan bagian dari ajaran Tasawuf yang murni. Dan bagaimana pelurusan mereka terhadap penyimpangan ini hanya orang buta yang tak mengetahuinya.
Adanya pemikiran liberal dan sekuler misalnya, itu problem yang sudah sejak lama dirisaukan oleh kelompok Aswaja, karena merupakan parasit di tubuh umat yang tak mudah penanganannya.
Dan tentang ukuran banyak sedikit itu juga relatif. Itupun tidak bisa jadi acuan yang sedikit salahnya berarti lebih banyak benarnya. Karena soal kita tidak sama.
Si Iwan yang SD, keliru 3 dari 5 soal, itu bisa dikatakan banyak salahnya. Sebagaimana si Budi yang SMP salah 5 dari 100 soal itu bisa dikatakan banyak benarnya.
Lebih banyaknya motor Honda yang rusak di Indonesia dibandingkan jenis motor lainnya, tak menandakan bahwa motor Honda itu jelek, tapi ini terjadi karena dia mayoritas tunggangan yang ada di sini.
Maka sadarilah hal ini, pihak yang cuma segelintir tapi kerjanya usil sama yang besar seharusnya malu, karena masalahnya sendiri ternyata juga cukup rumit dan tak kalah runyam, padahal jumlah anggotanya belumlah seberapa.
Maka diharapkan ketika kita bisa memahami kondisi yang seperti ini, kita tak mudah lagi menuduh pihak lain dengan tuduhan yang sebenarnya kita juga sedang menghadapi hal yang sama, hanya berbeda kotak masalah.
Alangkah baiknya dalam kemelut permasalahan yang menimpa nyaris semua kelompok umat ini, kita bukan malah saling tuding, saling membuka aib apalagi saling hujat, tapi masing-masing melakukan intropeksi dan saling menahan diri.
Tugas yang lebih penting tak akan tersentuh apa lagi bisa terselesaikan jika kita terus dibuat lelah oleh perkara yang seperti ini.
Kita punya masalah yang sama besarnya. Bukan lagi tentang gajah dan semut, tapi sama-sama gajah. Ada Gajah di pelupuk mata dan juga ada gajah di seberang lautan.
Maka sebaiknya kita tangani dulu gajah yang sedang bikin ulah di depan mata kita. Adapun yang di seberang lautan biarlah yang mengurusi mama dan papanya si gajah. Lagian belum tentu juga tuh gajah mau dikurusin... ehhhh.
Tentu ini bukan berarti perkara islahul ummah dan amar ma'ruf nahi munkar itu tidak penting. Tentu itu penting bahkan sangat penting. Justru karena itu urusan penting yang harus terjun mengurusi adalah orang penting, bukan para konten kreator yang minim ilmu fakir akhlaq yang kemampuannya yang penting bisa ngomong....
•┈┈•••○○❁ πππ
❁○○•••┈┈•
Ψ₯ِΩَّ ΩَٰΨ°ِΩِ Ψ£ُΩ َّΨͺُΩُΩ ْ Ψ£ُΩ َّΨ©ً ΩَٰΨِΨ―َΨ©ً ΩَΨ£َΩَΨ§۠ Ψ±َΨ¨ُّΩُΩ ْ ΩَΩ±ΨΉْΨ¨ُΨ―ُΩΩِ
"Sungguh, inilah agama kalian, agama yang satu, dan hanyalah Aku Tuhan kalian, maka sembahlah Aku." (QS. Al Anbiya': 92)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar