𝗨𝗡𝗧𝗔𝗜𝗔𝗡 𝗡𝗔𝗦𝗘𝗛𝗔𝗧 𝗜𝗠𝗔𝗠 𝗠𝗔𝗟𝗜𝗞

 

𝗨𝗡𝗧𝗔𝗜𝗔𝗡 𝗡𝗔𝗦𝗘𝗛𝗔𝗧 𝗜𝗠𝗔𝗠 𝗠𝗔𝗟𝗜𝗞

Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq

Berikut ini adalah beberapa nasehat indah yang pernah disampaikan oleh salah satu tokoh besar kaum muslimin yang digelari dengan sebutan imam Darul Hijrah, beliau adalah imam Malik rahimahullah.

إنَّ اختلاف العلماء رحمة من الله تعالى على هذه الأمة، كلٌّ يتبع ما صحَّ عنده، وكلهم على الهدى، وكلٌّ يريد الله تعال.

"Sesungguhnya perbedaan pendapat di kalangan para ulama adalah rahmat dari Allah untuk umat ini. Masing-masing mengikuti apa yang dianggap paling benar menurut mereka dan semua berada di atas petunjuk, serta masing-masing ingin meraih keridhaan Allah Ta’ala."[1]

‌جنة ‌العالم ‌لا ‌أدرى

“Tameng pelindung seorang ulama adalah mau berkata : Aku tidak tahu.”[2]

إن الرجل إذا ذهب يمدح نفسه، ذهب بهاؤه.

“Jika seseorang telah memuji dirinya sendiri, maka akan hilang wibawanya.”[3]

‌سئل ‌مالك، ‌قيل ‌له: ‌لمن ‌تجوز ‌الفتوى قال لا تجوز الفتوى إلا لمن علم ما اختلف الناس فيه

Beliau juga pernah ditanya : "Siapakah orang yang berhak berfatwa ?' Beliau menjawab : "Memberikan fatwa hanya diperbolehkan bagi orang yang telah mengetahui perbedaan ulama' dalam suatu permasalahan.”[4]

ما زهد أحد في الدنيا واتقى، إلا نطق بالحكمة

“Tidaklah seseorang berlaku zuhud terhadap dunia dan bertaqwa, kecuali perkataannya akan menjadi untaian hikmah.”[5]

طلب العلم حسن لمن رزق خيره، وهو قسم من الله تعالى

"Menuntut ilmu adalah sesuatu yang baik bagi siapa saja yang dianugerahi kebaikannya, dan ilmu merupakan bagian (pembagian) dari Allah Ta'ala."[6]

لا يكون إماماً من حدث بكل ما سمع

“Seseorang tidak akan bisa menjadi tokoh besar jika ia menyampaikan segala apapun yang ia dengar.”[7]

إن حقاً على طالب العلم أن يكون له وقار وسكينة وخشية، وأن يكون متبعاً لأثر من مضى قبله

"Sungguh sudah menjadi keharusan bagi penuntut ilmu agama untuk memiliki ketenangan, kewibawaan, rasa takut dan selalu mengikuti jejak orang-orang yang mendahuluinya."[8]

إن العلم يزار ولا يزور، وإن العلم ‌يؤتى ‌ولا ‌يأتي

"Sesungguhnya ilmu itu didatangi bukan ia yang mendatangi, dan sesungguhnya ilmu itu dijemput, bukan ia yang disuruh menjemput.”[9]

Semoga bermanfaat

_____________

[1] Sabilul Huda (10/364)

[2] Syarah Shahih Bukhari li Ibn Bathal (1/198)

[3] Siyar A;lam Nubala (8/109)

[4] Jami’ Bayan al Ilmi wa Fadhlihi (2/817)

[5] Siyar A;lam Nubala (8/109)

[6] Al Kamal fi Asmai ar Rijal (1/121)

[7] Tarikh Islam (11/331)

[8] Min A;lam as Salaf (10/10)

[9] Majalis Jawahir al Ilmi (8/312)