𝗞𝗘𝗕𝗘𝗥𝗔𝗡𝗜𝗔𝗡 𝗦𝗔𝗡𝗚 𝗦𝗨𝗟𝗧𝗔𝗡𝗨𝗟 𝗨𝗟𝗔𝗠𝗔
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Jika kita membaca biografi sosok imam yang bergelar rajanya ulamanya ini, maka kita akan mendapati bahwa diantara hal yang paling menonjol pada diri beliau adalah keberaniannya yang luar biasa dalam menyampaikan dan membela kebenaran.
Imam Izz Abdussalam seperti tidak punya urat takut sama sekali, meski yang ia hadapi adalah pihak yang sangat kejam atau penguasa yang paling berpengaruh. Nah, di tulisan kali ini kita akan menuturkan kembali sebagian kisah tersebut.
Diriwayatkan bahwa ketika sultan Mesir hendak bersiap-siap untuk menghadapi invasi tentara Tartar, ia berkonsultasi dengan al imam Izz Abdussalam kaitannya dengan pesiapan kampanye tersebut. Sultan meminta persetujuan dari alim ulama untuk mengambil pajak dari orang-orang kaya dan para pedagang karena harta negara tidak cukup untuk membiayai perang tersebut.
Sang ulama dengan tegas mengatakan :
إذا أحضرت ما عندك وعند حريمك وأحضر الأمراء ما عندهم من الحلي الحرام وضربته سكة ونقدا وفرقته في الجيش ولم يقم بكفايتهم ذلك الوقت اطلب القرض وأما قبل ذلك فلا
“Jika engkau telah membawa apa yang ada padamu, juga apa yang ada pada istrimu, dan para amir membawa apa yang ada pada mereka berupa perhiasan haram itu, lalu engkau mencetaknya menjadi mata uang dan membagikannya kepada pasukan, namun itu masih belum mencukupi kebutuhan mereka saat itu, maka pinjamlah. Tapi sebelum itu, jangan!'
Mendengar ini terpaksa Sultan dan seluruh menteri dan pejabat lainnya bersegera mengumpulkan harta-harta mereka dan membawa semua yang mereka miliki ke hadapan sang imam. Tidak ada satupun dari para pejabat itu berani sedikitpun untuk menentang fatwanya karena beliau memiliki kedudukan yang agung di hadapan mereka dan wibawa yang sangat tinggi.
Konon ketika hari kewafatan sang imam dan jenazah beliau diusung ke pemakaman, sultan yang sempat melihat pemandangan adanya lautan manusia yang mengiringi jenazah tersebut berkata :
اليوم استقر أمري في الملك لأن هذا الشيخ لو كان يقول للناس اخرجوا عليه لانتزع الملك مني
'Hari ini kekuasaanku di kerajaan ini benar-benar kokoh, karena seandainya Syekh ini berkata kepada orang-orang, “Ayo berontak dia’ pasti mereka akan merebut kerajaan dariku.”
Semoga bermanfaat.
____
Ref : Thabaqat Asy Syafi’iyyah al Kubra (8/216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar